Kisah Inspirasi Ayah dan Burung Gagak, Yuk Kisa Simak..!

Tgkboy - Kisah inspirasi selalu menjadi bulu cambuk dalam membakar semangat kita untuk tetap menjadi manusia sebagai mana fitrahnya. Manusia pada umumnya adalah makhluk mulia, tetapi banyak hambatan dan rintangan dalam hidupnya yang membuat dirinya menjadi tidak mulia atau malah merusak. Salah satu sikap anak yang mengundang rasa kesal adalah ketidaksopanannya kepada orang tuam, guru dan orang lain yang ada disekitarannya. Untuk itu, kami ingin menghadirkan cerita singkat ini, semoga jiwa-jiwa yang gersang dan mulai rapuh dengan nilai kesopan kembali bersemi dan menjelma menjadi pribadi-pribadi indah.

Kisah Inspirasi Ayah dan Burung Gagak

Dalam kisah ini menceritakan seorang ayah dan anak yang barusaja lulus sekolah tinggi. Mereka berdua duduk dihalaman rumah dan berbincang-bincang tentang kehidupan sehari-hari sambil sesekali melihat ke sekitarnya. Tiba-tiba ada se ekor burung gagak yang turun dan menghinggap di ranting kayu. Kemudian ayahnya yang mulai renta bertanya kepada anaknya. Nak..! burung apakah itu..? si anak menjawab, itu adalah burung gagak ayah. Kemudian kali kedua ayahnya kembali bertanya dengan pertanyaan yang sama. Nak..! burung apakah itu?

Karena anaknya mengganggap ayahnya kurang dengar, maka anaknya itu kembali menjawab dengan nada yang sama namun dengan suara agak keras yaitu "burung gagak ayah".

Namun sesaat kemudian ayah kembali menanyakan dengan nada yang sama, Nak burung apa itu..?, si anak mulai kesal dan marah dengan nada kesal dan agak membentak ia menjawab pertanyaan itu dengan jawaban yang sama "BURUNG GAGAK AYAH".

Si ayah terdiam seketika. Namun tidak lama kemudian sekali lagi mengajukan pertanyaan yang sama sehingga membuatkan si anak kehilangan kesabaran dan menjawab dengan nada yang ogah-ogahan menjawab pertanyaan si ayah, “Gagak ayah.......”.

Namun ternyata, sesaat kemudian ayah kembali membuka mulutnya dan menanyakan lagi pertanyaan yang sama. Dan kali ini anaknya itu benar-benar marah dan menjawab “Ayah!!! saya tidak mengerti ayah mengerti atau tidak. Tapi sudah lima kali ayah menanyakan pertanyaan tersebut dan sayapun sudah memberikan jawabannya. Apakah yang ayah ingin saya katakan???? Itu burung gagak, burung gagak ayah.....”, kata si anak dengan nada yang begitu marah.


Kemudian si Ayah bangkit dari tempat duduk meninggalkan si anak yang terheran-heran. tidak lama kemudian ayah keluar dan memegang sebuah benda ditangannya, benda itu tidak lain adalah buku diary lama. Dan si Ayah mengajukan buku itu ke si anak dan menyuruhnya membaca.

“Coba kau baca apa yang pernah ayah tulis di dalam buku diary itu”, pinta si ayah.
Si anak taat dan membaca bagian yang berikut..........
“Hari ini aku di halaman bersama anakku yang genap berumur lima tahun. Tiba-tiba seekor gagak hinggap di pohon. Anakku terus menunjuk ke arah gagak dan bertanya, “Ayah, apakah itu?”.

Dan aku menjawab, “Burung gagak”.
Dan nakaku terus menanyakan pertanyaan yang sama sebanyak 25 kali. Namun aku selalu sabar dengan menjawab dengan jawaban yang sama sebanyak 25 kali. Demi anakku yang sedang berkembang dan memenuhi rasa ingin tahunya serta ingin menjadikan ini sebagai pelajaran yang berharga baginya. ".


Setelah selesai membaca bagian tersebut si anak mengangkat muka memandang wajah si ayah yang kelihatan sayu.
Si ayah dengan perlahan bersuara, "Hari ini ayah baru menanyakan kepadamu pertanyaan yang sama sebanyak lima kali, dan kau telah kehilangan kesabaran dan marah.”

Salah satu hikmah yang bisa dipetik dari cerita inspirasi di atas adalah Orang tua selalu sabar terhadap anaknya, ia berbuat tanpa ingin dilihat, Oh Ayah.. jasamu tiada tara.

Semoga bermanfaat dan menjadi inspirasi bagi setiap anak untuk menjadi anak yang berbakti dan sopan.

loading...

2 komentar: